Saturday, November 11, 2006

Hati-hati Konsumsi Antimabuk

(01 Nov 2005, 158 x , cetak, Komentar)

MAKASSAR -- Saatnya mudik, saatnya konsumsi antimabuk. Ini bagi mereka yang memang sering bermasalah dengan kendaraan. Dalam arti, saat naik kendaraan, ia selalu berhadapan dengan problem mabuk. Akhirnya, konsumsi obat antimabuk selalu menjadi pilihan.

Yang punya kebiasaan mabuk, konsumsi obat antimabuk memang sangat membantu. Pasalnya, cukup dengan itu, ia bisa tertidur dan tiba sampai di tujuan tanpa harus sibuk dengan urusan mual-mual.

Akan tetapi, apakah itu tidak berbahaya bagi kesehatan? Menurut spesialis penyakit saraf dr Jumraini Tammasse, Sp.S, mengonsumsi obat antimabuk dalam dosis tepat tentu tidak masalah. Apalagi, antimabuk ini memang bisa membantu menjaga keseimbangan dalam perjalanan.

"Dengan meminum obat antimabuk, yang bersangkutan biasanya mengantuk dan tertidur, sehingga keseimbangannya bisa tetap terjaga selama perjalanan,"kata dokter jebolan Unhas ini.

Akan tetapi, katanya, semua harus sesuai dosis. Tentunya, dosis itu ada untuk dewasa dan anak-anak. Kalau konsumsinya berlebihan, tentu akan mengganggu sistem saraf pusat, sehingga bisa menimbulkan depresi.

Bagaimana dengan mereka yang perjalanannya cukup jauh, sehingga harus mengonsumsi beberapa kali atau beberapa butir? Jumraini menjelaskan, efektifnya obat antimabuk itu sampai enam jam perjalanan. Untuk mencapai hasiloptimal, itu dikonsumsi satu jam sebelum naik kendaraan, kendati ada juga yang reaksinya lebih cepat.

Oleh karena itu, untuk perjalanan yang hanya sampai enam jam tentu cukup satu biji. Bagi yang agak keras mabuknya, bisa sampai satu setengah sampai dua biji. Kalau perjalanannya memakan waktu di atas enam jam, tentu setelah enam jam itu baru bisa mengonsumsi lagi.

Dalam perjalanan, kadang-kadang ada orang yang lupa mengonsumsi sejam sebelum perjalanan. Di perjalanan atau pada saat merasakan tubuhnya tidak lagi seimbang, baru mereka mengonsumsi antimabuk. Apakah itu masihberpengaruh? Menurut Jumraini, itu tetap ada pengaruhnya. Tergantung reaksi tubuhnya. Bagi yang cepat, mungkin saja masih dalam perjalanan reaksinya sudah dirasakan. Akan tetapi, bagi yang lambat, bisa jadi, setelah tiba di perjalanan baru muncul ngantuknya. Kendati demikian, tetap saja harus mengonsumsi sesuai dosis. Sebab jika berlebih bisa membahayakan.

Mengenai ragam obat antimabuk yang ada dijual secara umum, dijelaskan bahwa jenisnya memang ada banyak. Hanya saja, untuk mabuk perjalanan, tampaknya memang hanya satu jenis yang populer, serta dijual bebas. Walau demikian, mengonsumsi obat antimabuk juga harus tetap selektif.

[Info Nutrisi]

No comments: