Wednesday, March 22, 2006

Down Syndrom

Selasa, 21 Maret 2006
Dearest Souls
Menyambut Hari Down Syndrome Sedunia
Bekti Prawidyarini
Ibu Rumah Tangga:

''Jauh... dalam jangkauan manusia, untuk mengetahui apa kehendak-Nya, atas apa yang diberikan kepada umatnya.... Yang pasti semua adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri, bukan untuk-Nya. Sebab Ia tidak memerlukan apapun. Karenanya, tiada lain hanya rasa syukur yang tak terhingga, yang patut disampaikan kepada-Nya atas anugrah -Nya yang terkadang 'buruk' menurut manusia.

''Itulah yang tertulis dalam 'jurnal' putri mungilku yang menjadi dasarku melangkah menghadapi hari-hari ke depan bersamanya, yang hadir dalam keluarga kami dengan special gift dari-Nya: down syndrome. Mungkin tak banyak yang tahu tentang down syndrome. Kalau saja penemunya bernama Dr Langdon Up, mungkin sebutannya menjadi up syndrome. Namun karena nama penemunya adalah Dr Langdon Down, jadilah sebutannya down syndrome yang lebih berkonotasi kelemahan. Sedikit orang yang tahu bahwa Selasa, 21 Maret 2006, telah ditetapkan sebagai sebagai ''Hari Down Syndrome Sedunia'' (World Down Syndrom Day/WDSD). Lembaga Down Syndrome International sengaja memilih tanggal 21 sesuai dengan keberadaan kromosom ke 21, yang dikaitkan dengan keberadaan down syndrome.

Untukku, DS (singkatan dari down syndrome) selalu kubaca sebagai dearest souls. Dan bagiku, inilah yang ingin aku sosialisasikan sekaligus ikut memperingati WDSD dalam bentuk yang sangat minim, mengingat kurangnya perhatian kita terhadap hal ini. Untuk lebih mengenal DS, silakan mengunjungi situs www.worlddownsyndromeday.org.

Satu dari 700

DS adalah suatu bentuk kelainan kromosom yang paling sering terjadi. Menurut penelitian, DS menimpa satu di antara 700 kelahiran hidup. Di Indonesia terdapat kurang lebih 300 ribu kasus DS.

Normalnya, tubuh manusia memiliki miliaran sel yang memiliki pusat informasi genetik di kromosom. Sebagian besar sel tubuh manusia mengandung 23 pasang kromosom (total 46 kromosom). Hanya sel reproduksi, yaitu sperma dan ovum yang masing-masing memiliki 23 kromosom tanpa pasangan. Dalam kasus DS, kromosom nomor 21 jumlahnya tidak sepasang seperti pada umumnya, melainkan tiga. Bahasa medisnya trisomy-21. Jumlah kromosom yang tidak normal tersebut bisa ditemukan di seluruh sel --pada 92 persen kasus-- atau di sebagian sel tubuh.

Akibat jumlah kromosom 21 yang berlebihan tersebut, terjadi guncangan sistem metabolisme sel yang berakibat munculnya DS. Dari hasil penelitian, 88 persen kromosom 21 tambahan tersebut berasal dari ibu, akibat kesalahan pada proses pembentukan ovum, delapan persen dari ayah, dan dua persen akibat penyimpangan pembelahan sel setelah pembuahan. Dari penelitian, terbukti DS yang diturunkan dari orang tua hanya lima persen dari keseluruhan kasus. Kesalahan penggandaan kromosom 21 juga bukan karena penyimpangan perilaku orang tua ataupun pengaruh pencemaran lingkungan.

Seorang DS memiliki kemampuan tertentu dalam proses pembelajaran. Artinya, proses belajar dan perkembangannya lebih lambat daripada anak bukan DS. Namun kebanyak anak DS dapat belajar, berjalan, membaca, menulis dan memasuki sekolah umum serta hidup mandiri.

Penting diketahui bahwa DS bukan penyakit; tidak menular; mereka sama sekali tidak merasakan sakit di bagian manapun dari tubuhnya; bukan kesalahan ibu atau bapak; bukan pula karena keadaan sosial, bangsa, ekonomi, atau alam sekeliling. Bukan pula karena ibu salah makan obat, makanan; pemikiran ibu terganggu; atau karena kegiatan ibu di masa mengandung.

Tak ada yang patut disalahkan. Semua itu kehendak Allah semata, karena sesungguhnya terjadinya DS sangatlah rumit.

Tiga tipe

Ada tiga tipe DS. Pertama, standar DS Trisomy 21. Umumnya Trisomy 21 dimiliki kurang lebih 94 persen anak-anak DS. Tipe ini terjadi secara alamiah dan dapat terjadi kepada siapapun tanpa diketahui penyebabnya.

Kedua, Mosaik DS. Jenis DS ini melibatkan lebih kurang empat persen dari semua individu-individu yang mempunyai DS, tidak disebabkan keturunan. Ketiga, Translokasi DS. Jenis ini paling sedikit terjadi, yaitu kurang lebih persen dari individu-individu yang mempunyai DS. Kemungkinan diturunkan dari ibu-bapak, tapi hanya lebih kurang satu dari tiga kejadian.

Dalam beberapa kasus, terlihat bahwa umur wanita terbukti berpengaruh besar terhadap munculnya DS pada bayi yang dilahirkannya. Dr Langdon Down yang memberikan rincian tentang anak-anak DS pada tahun 1866, mengatakan bahwa hal ini dapat terjadi 'satu dalam 700 kelahiran' dengan catatan kemungkinan memiliki DS akan semakin besar seiring dengan bertambahnya usia si ibu.

Ibu berumur di bawah 23 tahun memiliki kemungkinan melahirkan DS adalah satu dalam 2.000 kelahiran (1:2000); ibu umur 30 tahun 1:1.300; ibu umur 35 tahun 1:400; ibu umur 40 tahun 1:90; ibu umur 45 tahun 1:32; ibu umur 50 tahun 1:8.

Tapi teori DS yang telah berusia 30 tahun itu dibantah tim peneliti dari Johns Hopkins Medical Institutions. Menurut mereka DS terjadi karena hal yang lebih kompleks. Area genetik yang selama ini diasumsikan menjadi faktor penting dalam mencetuskan DS rupanya tak begitu berperan. Para peneliti dari Amerika Serikat tersebut menemukan bahwa gen yang bertanggung jawab pada DS. Seorang DS memiliki tanda-tanda klinis seperti bentuk mata yang miring dan tidak punya lipatan di kelopak; hidung mereka cenderung lebih kecil dan datar, tak jarang diikuti dengan saluran pernapasan yang kecil pula, sehingga mereka sering kesulitan bernapas; ukuran mulut seringkali lebih kecil; lidah tebal; pangkal mulut yang cenderung dangkal; otot mulut kerap lemah, sehingga menghambat kemampuan bicara.

Selain itu, pertumbuhan gigi geligi lambat dan tumbuh tak beraturan --gigi yang berantakan ini juga menyulitkan pertumbuhan gigi permanen; telinga mereka rendah dengan ukuran kanal telinga yang kecil, sehingga mudah terserang infeksi; rambut mereka lemas, tipis, dan jarang; bentuk kepala mereka juga cenderung peyang; tampilan wajah yang khas.

Tanda-tanda lainnya tangan mereka lebih kecil; jari-jari yang pendek dan kelingking yang bengkok; ruas kedua jari kelingking kadang tumbuh miring atau malah tidak ada sama sekali; lengan tangan 'palm' bergaris seperti pohon palm; jari-jari kaki renggang; telapak tangan terdapat garis melintang yang disebut simian crease; telunjuk dan ibu jari kaki jaraknya cenderung lebih jauh, yang disebut sandal foot.

Dengan diketahuinya gejala fisik tersebut, diharapkan orang tua, bidan, atau dokter sudah dapat mendeteksi adanya kemungkinan DS pada anak sehingga DS bisa ditangani lebih dini. Karena itu, disarankan agar ada pemeriksaan prenatal pada ibu berumur lebih dari 35 tahun untuk memastikan apakah janin memiliki kelainan atau tidak --selebihnya kembali kepada hati nurani masing-masing, apakah kehadirannya diterima atau tidak.

Namun jauh lebih penting adalah keterlibatan pemerintah yang seyogianya lebih besar dalam bentuk pemberian keringanan atau pembebasan biaya physical theraphy, penyediaan sentral-sentral bermain DS yang dapat meningkatkan kemampuannya, dilengkapi juga dengan bacaan-bacaan untuk menambah pengetahuan para ibu mengenai DS dan pentingnya nutrisi untuk mereka. Hal tersebut dapat dikatakan sangat penting, mengingat jumlah perkawinan dalam usia 30 tahun cenderung meningkat, yang berarti meningkat pula kemungkinan kehadiran DS yang merupakan gift yang harus disyukuri. ''Di balik kesulitan pasti ada kemudahan,'' demikian firman Allah dalam QS Al Insyirah Ayat 6.

<http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=240411&kat_id=16>http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=240411&kat_id=16

Awas, Anak Kena Alergi Susu Sapi

Protein susu sapi merupakan protein asing yang pertamakali dikenal bayi. Sehingga alergi susu sapi (ASS)sering diderita pada bayi usia dini. Alergi susu sapidapat bermanifestasi pada berbagai macam penyakitalergi, sehingga perlu mendapat perhatian khusus.

Alergi pada anak ternyata tak sesederhana yang semula diduga. Demikian luasnya sistem tubuh yang terganggu, sehingga alergi juga bisa menghambat kecerdasan anakdan menimbulkan gangguan perilaku. Sementara,pengobatan yang terus-menerus bukanlah jalan keluarterbaik.

Jika mendengar kata 'alergi', terbayang sejumlahreaksi yang ditimbulkan seperti gatal-gatal padakulit, batuk, pilek, dan bersin-bersin. Tapisebenarnya alergi tidak sesederhana itu. Alergi jugabisa menyerang semua organ tubuh, mulai dari ujungrambut sampai ujung kaki. Yang ditimbulkan pun takhanya sakit 'ringan', namun bisa juga gangguanintelegensia dan perilaku. Misalnya sulit konsentrasi,hilang memori sesaat, gagap, impulsif, hiperaktif,lemas kronis. Bahkan alergi bisa menyebabkan kematianjika menimbulkan syok anafilaktik, yakni menyempitnyasaluran nafas di paru-paru, menurunnya tekanan darah,dan tercekiknya tenggorokan.

Dokter spesialis anak dr Zakiudin Munasir SpA (K),dari bagian ilmu kesehatan anak Fakultas KesehatanUniversitas Indonesia (FK UI) Rumah Sakit CiptoMangunkusumo (RSCM) Jakarta menyebutkan, pada bayi atau anak di bawah usia 3 tahun, alergi bisa timbul karena susu sapi atau formula. Alergi ini disebut alergi susu sapi. Bentuk alergi yang sering terjadipada bayi yaitu diare, kadang diikuti keluarnya darah. Jika kondisi itu tidak segera diketahui dan ditangani dengan seksama, bayi akan terserang anemia atau kurangdarah. Akibatnya bayi atau batita akan terlihat pucat.

Itu sebabnya, pencegahan terjadinya ASS harus dilakukan sejak dini, saat sebelum terjadi sensitisasiterhadap protein susu sapi. Penghindaran harusdilakukan dengan pemberian susu sapi hipoalergenikyaitu susu sapi yang dihidrolisis parsial untukmerangsang timbulnya toleransi susu sapi di kemudianhari.

"Bila sudah terjadi sensitisasi terhadap protein susu sapi, maka harus diberikan susu sapi yang dihidrolisis sempurna atau pengganti susu sapi misalnya susu kacangkedele," katanya. Alergi susu sapi yang sering timbul dapat memudahkan terjadinya alergi mekanan lain di kemudian hari. Bila sudah terjadi kerusakan saluran cerna yang menetap. Oleh karena itu penting mencegah bayi agar tidakterkena ASS.

"Ada keterkaitan antara alergi dan kecerdasan anak.Jika anak mengalami reaksi alergi seperti diare, anakmenjadi sering sakit. Akibatnya asupan gizi yangdiperoleh pun tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Ini tentu sangat mempengaruhi perkembangan mental anak,"paparnya.

Pada anak yang terserang alergi, periode sakit yangdialami jauh lebih lama dibanding anak sehat yang kena penyakit sama. Sebagai contoh, anak sehat yang kenabatuk-pilek biasanya akan sembuh dalam 5 hari. Namun pada anak alergi, baru bisa pulih setelah dua mingguatau lebih. Anak alergi juga sangat rentan terhadapinfeksi virus. Jadi tidak menutup kemungkinan organ lain seperti otak bisa terserang penyakit virus atau infeksi.

Pengobatan yang paling penting pada alergi susu sapiadalah eliminasi atau menghindarinya, termasuk denganmemberikan susu kedele. Pemberian ASI eksklusif mungkin bisa menjadi salahsatu alternatif, karena dilaporkan dapat mencegahpenyakit atopik serta alergi makanan. (endro s effendi)

Tuesday, March 14, 2006

Kangkung Si Pengusir Racun

Kangkung termasuk sayur yang sangat populer. Biasa dibuat tumis, cah, atau lalap. Kangkung ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan. Tanaman kangkung berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan, Australia, dan Afrika. Di Cina, sayuran ini dikenal sebagai weng cai. Di negara Eropa, kangkung biasa disebut swamp cabbage, water convovulus, atau water spinach.

Bertha (36), ibu beranak dua, tinggal di Temanggung, Jawa Tengah, punya cerita. Suatu hari, saat sedang menyantap makanan, tiba-tiba ia merasa pusing, mual, mata berkunang-kunang. Keringat dinginpun bercucuran di sekujur tubuhnya. Ia langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Dokter puskesmas mendiagnosis, ia mengalami keracunan makanan.

Untunglah Bertha teringat peristiwa keracunan yang dialami suaminya setahun lalu. Obat-obatan yang diberikan dokter urung diasupnya. Ia malah mengambil 500 gram akar, batang, dan daun kangkung. Kangkung yang telah dicuci bersih itu diblender dengan segelas air, lalu diminum. Setelah mengonsumsi 2 gelas jus kangkung, Bertha merasakan tubuhnya pulih kembali. Ia mengaku, resep ini secara tak sengaja ia dapatkan disebuah toko buku di Yogyakarta.

Secara khusus Dr. Setiawan Dalimartha, Ketua II Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT), mengutarakan bahwa langkah yang dilakukan Bertha cukup tepat. Kangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu membawa zat berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan menetralkan racun di tubuh.

Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat. DiKecamatan Muting Kabupaten Merauke, Papua, kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual ke pasar.

Tumbuh Cepat

Kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-kangkungan. Merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Terna semusim dengan panjang 30-50 cm ini merambat pada lumpur dan tempat-tempat yang basah seperti tepi kali, rawa-rawa, atau terapung di atas air. Biasa ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 m di atas permukaan laut.

Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans ini terdiri dan dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Perbedaan antarakangkung darat dan kangkung air terletak pada warna bunga. Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih.

Perbedaan lainnya pada bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar daripada kangkung darat. Warna batangnya juga bebeda.Kangkung air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat putih kehijau-hijauan. Lainnya, kebiasaan berbiji. Kangkung darat lebih banyak bijinya daripada kangkung air itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang.

Mengandung Vitamin

Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis, tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung. Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik), sedatif (obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukkan dan menenangkan.

Tanaman bernama daerah kangkueng (Sumatera), pang pung (Nusa Tenggara), kangko (Sulawesi), utangko (Maluku) ini enak rasanya dan memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Selain vitamin A, B1, dan C, juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol.

Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok "tanaman penyembuh ajaib". Dinegara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir.

Manfaat Lain Kangkung

1. Mengurangi haid
Bahan: 1/2kg daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Lalu, tuangkan air 1/2 gelas, berikutnya saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari sekaligus.

2. Mimisan
Bahan: Seikat daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Tambahkan sedikit gula, seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari.

3. Sakit kepala
Bahan: Seikat daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun segar direbus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Minum air hasil rebusan.

4. Ambeien
Bahan: Segenggam akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung dicuci, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum 2 x 1/2 gelas.

5. Insomnia
Bahan: Daun kangkung.
Pemakaian: Sering-sering makan tumis kangkung tanpa batang.

6. Sakit gigi
Bahan: Segenggam akar kangkung, 1/2 sendok teh cuka
Pemakaian: Rebus akar kangkung dengan 1 gelas air.Gunakan air rebusannya sekaligus 1 kali sehari

7. Melancarkan air seni
Bahan: Segenggam akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.

8. Ketombe
Bahan: Seikat daun kangkung
Pemakaian: Rendam daun kangkung semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Lakukan setiap hari.

9. Sembelit, mual bagi ibu hamil
Bahan: Seikat daun kangkung.
Pemakaian: Makan tumisan sayur kangkung.

10. Gusi bengkak
Bahan: 200 gr akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan digunakan untuk kumur-kumur.Lakukan berulang-ulang.

11. Kapalan
Bahan: Getah kangkung.
Pemakaian: Bagian yang menebal diolesi getah kangkung.Lakukan setiap hari.

12. Kulit gatal karena eksim
Bahan: Daun kangkung segar secukupnya.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5 menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit.Lakukan setiap hari.

13. Digigit lipan
Bahan: Daun kangkung.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci bersih, tambahkan garam secukupnya.Giling sampai halus, bubuhkan di tempat yang sakit, lalu dibalut.

Sunday, March 12, 2006

Seluk Beluk Mengorok

Mendengkur atau lebih dikenal dengan istilah ngoroktak hanya dialami orang dewasa, ngorok juga dialamianak-anak. Bagi kebanyakan orang dewasa 'penyakitberisik' ini bisa memicu berbagai masalah, sama halnyadengan dengkuran yang dialami anak-anak.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Hongkong, Senin(28/11/05) menyebutkan bahwa anak-anak yang mendengkursaat tidur dua kali lebih mungkin mengalami penurunanprestasi di sekolah dan menderita hiperaktif.

Dari penelitian tersebut mencatat, sekitar 23 persenanak-anak yang tidurnya mengorok memiliki rekorakademis buruk dibanding 13,5 persen mereka yang takmendengkur sewaktu tidur.

Pengkajian yang dilakukan para pakar gangguanpernafasan terkait dengan pola tidur di ChineseUniversity, Hongkong, juga menemukan bahwa parapendengkur lebih memiliki kemungkinan untuk cepat naikdarah, dengan 35 persennya memiliki kontrol perangaiyang buruk, 75 persen lebih tinggi dari pada merekayang tidak mendengkur.

Pendengkur juga memiliki kecenderungan kuat untukhiperaktif, dengan 23% yang diagnosa memang demikian adanya ketimbang 13% mereka yang tidak ngorok.

Asal Muasal Ngorok

Bisa dibilang ngorok adalah penyakit berisik yangsangat menganggu baik bagi si pendengkur sendirimaupun bagi si pendengar. Tapi yang pasti, dengkuranmenandakan adanya penyumbatan di saluran pernapasansaat seseorang sedang tidur. Nah, suara dengkuran yangmenggangu tersebut berasal dari usaha udara untukmelewati saluran sempit tersebut yang akhirnya keluarsebagai suara dengkuran.

Sederhananya, saat kita tidur, otot menjadi lebih rileks ketimbang saat kita terjaga (termasuk ototpernapasan), otot yang rileks membuat saluran napas menyempit dan mengakibatkan penyumbatan. Kondisi tersebut makin diperparah apabila penderita dalamposisi tidur telentang, sehingga lidah yang melemas terjatuh ke belakang, yang makin menimbulkan penyumbatan dan menciptakan getaran suara dengkuran.

Mendengkur sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis,ada dengkuran ringan, dengan suara halus danberlangsung terus-menerus yang dijumpai saat awaltidur dan umumnya merupakan tanda kelelahan.

Jenis lainnya adalah dengkuran keras, terputus-putus, serta diikuti hentakan napas yang dalam. Dalam istilah medis, pola dengkur henti napas ini disebut obstructive sleep apnea syndrome (OSAS).

Biasanya penderita gangguan napas obstruktif saattidur (OSAS) ini sering terbangun pada malam hari dengan jantung berdebar dan saat bangun pagi, biasanya penderita merasa kurang tidur, badan menjadi tak segar, dan tak jarang disertai sakit kepalaPrestasi BurukOSAS juga bisa juga menyerang anak-anak yang memiliki porsi berat badan berlimpah (gemuk) atau anak yangmenderita pembesaran amandel. Karena kurangnya tidurdimalam hari membuat anak menjadi mengantuk saat disekolah, bahkan membuat mereka dicap sebagai pemalas.

ngantuk di kelas

Mereka mengeluhkan rasa kantuknya yang berlebihan, bahkan bisa sangat menganggu aktivitas mereka. Takjarang penderita bisa tertidur di kelas, di tempat umum, saat belajar, diskusi, bahkan saat menunggu lampu lalu lintas berganti hijau.

Gangguan konsentrasi dan kecenderungan menjadi pelupa adalah akibat rendahnya kualitas dan kuantitas tidur. Perubahan tingkah laku seperti mudah tersinggung,marah, agresif, pencuriga, cemas, dan depresi sering menyertai penderita ngorok.

Albert Martin, ketua riset tersebut, mengatakan dirinya yakin anak-anak yang tidurnya mengorok lebih memiliki kecenderungan untuk berprestasi buruk disekolah karena mendengkur mengurangi kualitas tidur mereka.

Menurutnya, para orang tua yang anaknya tidur mengorok sebaiknya membawa anak mereka ke rumah sakit atau klinik guna menjalani pemeriksaan. Mengorok diyakini mempengaruhi perkembangan otak pada anak-anak dengan memotong pasokan oksigen ke otak selama tidur.