Saturday, April 15, 2006

Pubertas Mampu 'Menyulut' Kanker

Kanker pada kaum remaja ternyata kurang mendapatperhatian. Padahal menurut para ahli dari Universityof Manchester di Inggris, masa pertumbuhan dan pubertas bisa meningkatkan pertumbuhan sel-sel yang secara genetik memang memicu kanker. Rupanya, hormon dan beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dituding sebagai pendorong perkembangan kanker ini.

Presentasi ini disampaikan tim pimpinan ProfesorJillian Birch ini, dalam konferensi Teenage CancerTrust. Menurut tim, kanker tulang dan kanker tertentu pada indung telur dan testis paling banyak menyerang masa beranjak dewasa atau dewasa muda. Tim peneliti menyebutkan, pubertas dan infeksi juga diyakini mampu memicu kanker untuk semakin berkembang, khususnya pada individu yang ''berbakat'' kanker.

Memang jumlah pasien remaja yang menderita kanker terhitung jarang di Inggris. Jumlah mereka sekitar 1 persen dari seluruh kasus kanker. Namun jangan lupa, kanker ini ternyata penyebab nomor dua kematian pada remaja sedang penyebab pertamanya adalah kecelakaan.

Dengan mengetahui tipe kanker tertentu yang menyerang remaja dan dewasa muda, penelitian berharap dapat mengetahui penyebabnya. Para peneliti pun menelusuri kasus kanker pada 1195 hingga 2003. Ternyata 14 ribudi antara penderita berusia antara 14 hingga 24 tahun.Sedangkan kasus yang paling sering muncul padapenderita usia muda tersebut adalah:

1. Osteosarcoma dan Ewing sarcoma (keduanya tumor tulang).
2. Tumor sel reproduksi pada testis, indung telur, danotak.
3. Hodgkin's lymphoma --kanker kelenjar getah bening.
4. Sejumlah kanker jaringan lunak (namun jarang).

Tumor-tumor tersebut terdapat pada satu per tiga penderita. Sedangkan tiga per empat penderita osteosarcomas menunjukkan, bagian tubuh yang terkena umumnya tulang pada kaki, da 10 persen lainnya pada lengan. Menurut para peneliti, perubahan geneticpra-kanker muncul pada jaringan tulang saat penderita masih anak-anak. Pada masa pertumbuhan yang pesat, kerusakan genetic yang terjadi ternyata lebih parah, sehingga mampu mengubah sel tersebut bersifat kanker. (bbc/yyn )

No comments: